Jumat, November 27, 2009

Sakti Sahatma Samudra Naibaho

Peserta acara The Master Junior 2 wakil kota Medan, Sakti Sahatma Samudra Naibaho alias Sakti, 12, membuat anggota dewan juri acara tersebut, Deddy Corbuzier dan Alya Rohali, terpesona. Mereka juga memprediksi Sakti akan berhasil lolos ke tahap final dari acara tersebut.

The Master Junior 2 merupakan acara kompetisi sulap antar anak-anak yang diadakan dan disiarkan langsung oleh Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) setiap Sabtu dan Minggu, pukul 15.00 hingga 17.00. Dalam acara ini, Sakti sendiri diberi julukan The Numeric Magician, sesuai dengan karakter permainan sulapnya yang mengandalkan perhitungan Matematika (numer: angka. Red).

Alya Rohali mengaku terkesima dengan trik-trik dan permainan Sakti yang mengandalkan angka-angka. Ia mengatakan bahwa kemampuan Sakti tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa karena tak biasa dilakukan oleh seorang anak seusianya.

“Saya terkesima dengan Sakti, terkesima dengan trik sulapnya yang menggunakan itung-itungan lewat angka. Buat saya, anak seumuran Sakti dengan kemampuan seperti itu sudah luar biasa pinter, jarang ada yang bisa,” kata Alya, yang dijumpai Waspada Online sore tadi (22/11) di Studio 4 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, tempat berlangsungnya acara The Master Junior 2 tersebut.

Tiap Minggu, 1 peserta The Master Junior harus rela tersingkir dari acara tersebut hingga tibanya tahap final yang hanya akan diikuti oleh 2 peserta. Penentuan siapa peserta yang masih boleh bertahan dan siapa yang tidak ditentukan oleh voting penonton lewat SMS (Short Message Service). Saat ini, acara tersebut hanya tinggal menyisakan 3 kontestan, yaitu Sakti, Arif dari Jakarta (berjuluk The Illutionist) serta Vanes dari Jakarta (berjuluk The Modern Virtual Magician).

Alya juga memprediksi Sakti bersama Arif akan berhasil masuk final. Hal ini ia baca berdasarkan perolehan SMS yang selalu tinggi untuk kedua peserta tersebut.

“Melihat dari kecenderungan perolehan SMS, saya sendiri melihatnya kemungkinan Sakti dengan Arif yang akan masuk final, terlepas dari kehebatan aksi-aksi mereka,” katanya.

Senada dengan Alya Rohali, Deddy Corbuzier juga menilai kemampuan Sakti dalam menampilkan trik sulap dengan perhitungan angka merupakan sesuatu yang tak biasa. Ia juga memprediksi Sakti akan berhasil masuk final The Master Junior 2.

“Kemungkinan besar Sakti akan berhasil lolos ke final nanti. Permainan dia mengagumkan, luar biasa buat seorang anak seusia dia. Karena untuk menggunakan kemampuan itu dibutuhkan kemampuan mengingat, memori dan kemampuan Matematika yang relatif tinggi,” ujarnya.

Mengenai Sakti

Sakti merupakan siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Methodis 2, Medan. Ia belajar sulap sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Trik sulap pertama yang dipelajarinya adalah trik sulap dengan menggunakan kartu.

Sakti belajar sulap dari ayahnya, Binsar Naibaho, 38, yang juga berprofesi sebagai seorang dokter. Sakti mengandalkan kemampuan Matematika dan perhitungan angka dalam tiap permainan sulapnya, hal ini karena ia sendiri memang seseorang yang menyukai Matematika.

“Waktu kelas 1 SMP malah pernah masuk Tim Olimpiade Matematika sekolah,” katanya.

Sakti menilai kemampuannya dalam mengandalkan Matematika itu akan berguna juga bagi masyarakat Indonesia. Ia melihat bahwa permainannya akan membuat banyak orang juga terinspirasi untuk selalu bersemangat dalam belajar dan berlatih mengembangkan diri.

“Matematika bisa untuk mengembangkan pikiran kita. Dengan permainan sulap lewat matematika ini aku juga mau menyemangati orang untuk selalu belajar dan berlatih mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar