Jumat, Desember 04, 2009

Cerpen

Hitam

Baju Hitam,
kukenakan T-shirt hitam merk "polo" berwarna ungu di dada kiriku. Kau tahu ? Aku sungguh terlihat sangat cantik mengenakan ini. Sayang, kau tak mau melihatnya untuk pertama dan terakhir kalinya.

Trousers Hitam,
hari ini, aku mengenakan trousers hitam pemberianmu yang sebenarnya lebih pantas disebut jeans hitam itu. Aku merasa, inilah saksi bisu dari kisah persahabatan kita. Persahabatan yang sudah kita jalin 7 tahun bersama.
Kadang, aku akan tertawa sendiri mengenang hal itu.

Selendang Hitam,
kuselendangkan selendang hitam ini ke atas kepalaku. Menutupi rambut hitam sebahu, aku merasa sangat anggun. Sekali lagi, sayang, kau tak melihatku menjadi seorang wanita yang benar-benar adalah wanita.

Payung Hitam,
siang ini sungguh panas. Terik matahari akan cepat merusak rambut jika tak kulindungi dengan perlindungan ganda. Aku butuh payung hitam. Dan akan kupakai payung hitam kenangan yang kau belikan untukku. Hari ini. Dalam suasana berkabung.

# # #

Dengan kaca mata hitam dengan model yang bergaya, aku bersimpuh di samping makammu. Kuelus nisanmu sambil menyunggingkan senyum termanisku. Taburan bunga di atas tanah makammu membuatku nyaman karena kulihat keindahan matamu kian terpancar.

Aku mengenang, semua saat kita bersama. Saat pertama kali kau ajak aku clubbing. Saat pertama kali kau ajari aku merokok. Sungguh nikmat rasanya. Dan, seperti banyak orang bilang,"kini semua tinggal kenangan,".

Ketika kini kusendiri dalam pekuburanmu,tak terasa air mataku menetes perlahan. Segera kuhapus air itu dan kini kembali meratap.
"Johan, kamu tau ? Sekarang aku disini. Kamu tau ? Sekarang aku nangisin kamu. Aku kangen sama kamu, Jo. Kangen sekali. Udah 5 minggu kita nggak keluar lagi. Aku kangen seruan kamu. Aku kangen semangat dan dukungan kamu. Kamu selalu ada waktu aku lagi sedih atau butuh teman curhat. Kamu selalu ada untuk aku. Selama ini, kamu ga pernah benar-benar marah sama aku. Kamu penyabar, tau diri, dan ngerti banget aku bagaimana. Aku sayang kamu. Dan, aku juga tahu kamu sayang aku.

Tapi, aku nyesel. Waktu berkali-kali kamu bilang kamu sayang dan cinta sama aku, aku selalu balas dengan senyuman. Dan, gak satu kali pun kukatakan 'aku cinta kamu juga'. Itu karena aku takut persahabatan kita bakal putus waktu kamu dan aku uda nggak terikat suatu hubungan cinta lagi. Tapi di sisi lain, aku benar- benar nggak mau kehilangan kamu. Aku nggak mau cinta itu terbagi dua dengan pacar barumu."

Kuraih 2 ukiran kecil berbentuk merpati putih bertuliskan namamu dan namaku dari dalam handbag. Kuselipkan satu di atas perbaringanmu dan satu lagi akan kusimpan sendiri. Karena, kata orang, itu akan membuat kita selalu bersama dan tak terpisahkan.

Jika kau ucapkan kata-kata indah yang sering kau ucapkan itu, maka, kali ini, dengan senang hati akan kujawab,"I'd been saw you for a long time... I love you so much."